&n
TUGAS BESAR
DISPENSER OTOMATIS
1. Tujuan [Kembali]
- Mengetahui dan memahami aplikasi rangkaian penguat non inverting mengguanakan op-amp pada sebuah rangkaian
- Memahami dan mengetahui prinsip kerja dispenser otomatis
- Mampu mengerti dam mebuat rangkaian pada dispenser otomatis
- Baterai
Baterai adalah perangkat yang terdiri dari satu atau lebih sel elektrokimia dengan koneksi eksternal yang digunakan untuk memberi daya pada perangkat listrik (sumber energi listrik). - Resistor
- Sensor suhu Lm35
digunakan untuk mendeteksi suhu ruangan dengan output sebesar 10mV/Celcius - Potensiometer
Potensiometer adalah resistor yang resistansinya dapat diatur sesuai kebutuhan, biasa desebut sebagai tahanan geser. - Operational Amplifier LM358
LM358 adalah rangkaian terintegrasi penguat operasional ganda berdaya rendah
Resistor berfungsi untuk menghambat serta mengatur arus listrik dalam rangkaian
6. Transistor NPN
9. LED
LED berfungsi sebagai indikator air telah penuh dan suhu telah sesuai.
10. Sensor Infrared
Berfungsi untuk mendeteksi benda yang berada didekatnya.
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung arus (switching), stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal.
7. Relay
Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch).
8. Dioda
Dioda fungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah tetapi menghambat arus listrik dari arah sebaliknya.
LED berfungsi sebagai indikator air telah penuh dan suhu telah sesuai.
10. Sensor Infrared
Berfungsi untuk mendeteksi benda yang berada didekatnya.
11. Saklar
Berfungsi sebagai switch dalam rangkaian.
12. Push button
Berfungsi sebagai pemutus dan penyambung arus listrik dalam rangkaian.
13. Ground
Ground berfungsi sebagai penghantar arus listrik langsung ke bumi atau tanah.
Berfungsi sebagai penghitung suhu sehingga mempengaruhi resistansinya.
Berfungsi sebagai indikator yang hidup jika air pada galon habis.
17. Sensor air
perangkat water level yang sanggup mengukur level air, tekanan mutlak, tekanan barometrik, suhu dan ketinggan air bersama akurasi tinggi
3 Dasar Teori [Kembali] Selain digunakan sebagai penguat, transistor biasanya juga dapat digunakan sebagai saklar dalam rangkaian elektronika. Jika ada arus yang cukup besar di kaki basis, transistor akan mencapai titik jenuh. Pada titik jenuh ini transistor mengalirkan arus secara maksimum dari kolektor ke emitor sehingga transistor seolah-olah short pada hubungan kolektor-emitor. Jika arus base sangat kecil maka kolektor dan emitor bagaikan saklar yang terbuka. Pada kondisi ini transistor dalam keadaan cut off sehingga tidak ada arus dari kolektor ke emitor.
Sistem sensor infra merah pada dasarnya menggunakan infra merah sebagai media untuk komunikasi data antara receiver dan transmitter. Sistem akan bekerja jika sinar infra merah yang dipancarkan terhalang oleh suatu benda yang mengakibatkan sinar infra merah tersebut tidak dapat terdeteksi oleh penerima.
b. Sensor inframerah/Infra red (IR)
detektor atau sensor infra merah adalah komponen elektronika yang dapat mengidentifikasi cahaya infra merah (infra red, IR). Sensor infra merah atau detektor infra merah saat ini ada yang dibuat khusus dalam satu modul dan dinamakan sebagai IR Detector Photomodules. IR Detector Photomodules merupakan sebuah chip detektor inframerah digital yang di dalamnya terdapat fotodiode dan penguat (amplifier).
Sistem sensor infra merah pada dasarnya menggunakan infra merah sebagai media untuk komunikasi data antara receiver dan transmitter. Sistem akan bekerja jika sinar infra merah yang dipancarkan terhalang oleh suatu benda yang mengakibatkan sinar infra merah tersebut tidak dapat terdeteksi oleh penerima.
c. NTC
Thermistor adalah salah satu jenis Resistor yang nilai resistansi atau nilai hambatannya dipengaruhi oleh Suhu (Temperature). Thermistor merupakan singkatan dari “Thermal Resistor” yang artinya adalah Tahanan (Resistor) yang berkaitan dengan Panas (Thermal). Thermistor terdiri dari 2 jenis, yaitu Thermistor NTC (Negative Temperature Coefficient) dan Thermistor PTC (Positive Temperature Coefficient).
Contoh perubahaan Nilai Resistansi Thermistor NTC saat terjadinya perubahan suhu disekitarnya (dikutip dari Data Sheet salah satu Produsen Thermistor MURATA Part No. NXFT15XH103), Thermistor NTC tersebut bernilai 10kΩ pada suhu ruangan (25°C), tetapi akan berubah seiring perubahan suhu disekitarnya. Pada -40°C nilai resistansinya akan menjadi 197.388kΩ, saat kondisi suhu di 0°C nilai resistansi NTC akan menurun menjadi 27.445kΩ, pada suhu 100°C akan menjadi 0.976kΩ dan pada suhu 125°C akan menurun menjadi 0.532kΩ. Jika digambarkan, maka Karakteristik Thermistor NTC tersebut adalah seperti dibawah ini :
d. LM35
Prinsip kerja LM35 yaitu suhu lingkungan di deteksi menggunakan bagian IC yang peka terhadap suhu. Suhu lingkungan akan ini diubah menjadi tegangan listrik oleh rangkaian dalam IC, dimana perubahan suhu berbanding lurus dengan perubahan tegangan outputnya,
Rangkaian untuk penguat non-inverting adalah seperti yang ditunjukkan gambar (3).
Penguat tersebut dinamakan penguat non-inverting karena masukan dari penguat tersebut adalah masukan non-inverting dari Op Amp. Tidak seperti penguat inverting, sinyal keluaran penguat jenis ini sefasa dengan sinyal masukannya. Seperti pada rangkaian penguat inverting syarat ideal sebuah penguat adalah tegangan masukan sama dengan 0 dan impedansi masukan tak terhingga. sehingga dari rangkaian tersebut dapat diperoleh rumus penguat adalah sebagai berikut :
Substitusi persamaan (5) dan (6) ke persamaan (1) sehingga diperoleh
Rangkaian penguat inverting maupun non-inverting biasanya menggunakan IC Op-Amp 741.
5. Video
Download File HTML klik disini
Download Rangkaian Klik Disini
Download Video klik disini
Download Data Sheet Resistor 220 klik disini
Download Data Sheet Resistor 10k klik disini
Download Data Sheet Transistor NPN BC547 klik disini
Download Datasheet 2N7000 klik disini
Download Data Sheet LM358 Klik Disini
Download Data Sheet Relay 12V klik disini
Download Data Sheet Buzzer klik disini
Download Datasheet LED klik disini
Download Data Sheet Motor DC klik disini
Download Data Sheet LM35 klik disini
Download Data Sheet NTC klik disini
Download Data Sheet Water Sensor klik disini
Download Data Sheet Sensor Infrared klik disini
Download File Library Water Sensor klik disini
Download File Library Sensor Infrared klik Disini
e. sensor air (Water sensor)
Water level merupakan sensor yang berfungsi untuk mendeteksi ketinggian air dengan output analog kemudian diolah menggunakan mikrokontroler. Cara kerja sensor ini adalah pembacaan resistansi yang dihasilkan air yang mengenai garis lempengan pada sensor. Semakin banyak air yang mengenai lempengan tersebut, maka nilai resistansinya akan semakin kecil dan sebaliknya.
Gambar Rangkaian
Prinsip kerja
A. Prinsip Kerja Sensor Infrared
Saat logic state berlogika 0, artinya sensor Infrared belum mendeteksi adanya gelas kosong, .Kemudian tegangan yang dikeluarkan di kaki Vout sebesar 0 V, Kemudian diteruskan ke rangkaian op-amp non inverting amplifier dan menggunakan rumus Vo = (R7/R25+1).Vin, Vo = (20k/10k + 1).0 sehingga tegangan yang keluar dari Vo sebesar 0 volt. Kemudian diumpankan ke R5 dan diteruskan ke rangkaian detektor dan tegangan yang terbaca di kaki non inverting sebesar 0 mV sedangkan di kaki inverting tegangan yang terbaca sebesar +925 mV. Kemudian dengan menggunakan rumus Detektor yaitu ED= tegangan di kaki non inverting-tegangan di kaki inverting di kali Aol, sehingga hasilnya ED=0-(+925) dikali Aol yang sangat besar dan didapatkan tegangan output yang terbaca sebesar -15V. Kemudian dari Vo rangkaian detektor diumpankan ke resistor R4 dan diteruskan ke rangkaian Fixed Bias , dan tegangan yang terbaca di kaki base transistor Q2 sebesar -1,01V. Seperti yang kita ketahui bahwa tegangan tersebut belum cukup untuk mengaktifkan transistor Q2 dan menyebabkan tidak adanya arus yang mengalir dari power supply +12V kemudian diteruskan ke relay, ke kaki collector dan kaki emitor dan diteruskan ke ground. Dengan tidak adanya arus yang mengalir maka switch relay masih berada di sebelah kanan dan rangkaian tidak membentuk loop dan buzzer dan pompa air pun off.
Saat logic state berlogika 1, artinya sensor Infrared mendeteksi adanya gelas kosong, .Kemudian tegangan yang dikeluarkan di kaki Vout sebesar 5 V, Kemudian diteruskan ke rangkaian op-amp non inverting amplifier dan menggunakan rumus Vo = (R7/R25+1).Vin, Vo = (20k/10k+ 1).5 sehimgga tegangan yang keluar dari Vo sebesar 15 volt. Kemudian diumpankan ke R5 dan diteruskan ke rangkaian detektor dan tegangan yang terbaca di kaki non inverting sebesar 15V sedangkan di kaki inverting tegangan yang terbaca sebesar +925 mV. Kemudian dengan menggunakan rumus Detektor non inverting yaitu ED= tegangan di kaki non inverting-tegangan di kaki inverting di kali Aol, sehingga hasilnya ED=15-(+0,925) dikali Aol yang sangat besar dan didapatkan tegangan output yang terbaca sebesar +15V.
Kemudian dari Vo rangkaian detektor diumpankan ke resistor R4 dan diteruskan ke rangkaian Fixed Bias, dan tegangan yang terbaca di kaki base transistor Q2 sebesar 0,98V. Seperti yang kita ketahui bahwa tegangan tersebut sudah cukup untuk mengaktifkan transistor Q2 dan menyebabkan adanya arus yang mengalir dari power supply +12V kemudian diteruskan ke relay, ke kaki collector dan kaki emitor dan diteruskan ke ground. Dengan adanya arus yang mengalir maka switch relay masih berada di sebelah kiri dan rangkaian membentuk loop dan buzzer dan pompa air pun on.
B. Prinsip Kerja Sensor Water
Saat sensor water belum mendeteksi adanya air yang penuh di gelas, maka tegangan yang keluar di kaki s sensor water yang diteruskan ke induktor L1 dan kapasitor C1 dan tegangan yang terbaca sebesar 0 V .Kemudian diteruskan ke R16 dan tegangan inputnya juga terbaca 0 V. Kemudian arus diteruskan rangkaian op-amp non inverting amplifier dan menggunakan rumus Vo = (R21/R22+1).Vin, Vo = (20k/10k + 1).0 sehingga tegangan yang keluar dari Vo sebesar 0 volt. Kemudian Vo rangkaian opamp non inverting amplifier diumpankan ke R20 dan diteruskan ke rangkaian detektor dan tegangan yang terbaca di kaki non inverting sebesar 0 mV sedangkan di kaki inverting tegangan yang terbaca sebesar +1000 mV. Kemudian dengan menggunakan rumus Detektor yaitu ED= tegangan di kaki non inverting-tegangan di kaki inverting di kali Aol, sehingga hasilnya ED=0-(+1000) dikali Aol yang sangat besar dan didapatkan tegangan output yang terbaca sebesar -15V. Kemudian dari Vo rangkaian detektor diumpankan ke resistor R19 dan diteruskan ke rangkaian Fixed Bias, dan tegangan yang terbaca di kaki base transistor Q3 sebesar -14,4V. Seperti yang kita ketahui bahwa tegangan tersebut belum cukup untuk mengaktifkan transistor Q2 dan menyebabkan tidak adanya arus yang mengalir dari power supply +12V kemudian diteruskan ke relay, ke kaki collector dan kaki emitor dan diteruskan ke ground. Dengan tidak adanya arus yang mengalir maka switch relay masih berada di sebelah kanan dan rangkaian tidak membentuk loop dan LED mati dan pompa air masih hidup.
Saat sensor water mendeteksi adanya air yang penuh di gelas, maka tegangan yang keluar di kaki s sensor water yang diteruskan ke induktor L1 dan kapasitor C1 dan tegangan yang terbaca sebesar 2,77 V .Kemudian diteruskan ke R16 dan tegangan inputnya juga terbaca 2,77 V. Kemudian arus diteruskan rangkaian op-amp non inverting amplifier dan menggunakan rumus Vo = (R21/R22+1).Vin, Vo = (20k/10k + 1).2,77 sehingga tegangan yang keluar dari Vo sebesar 8,29 volt. Kemudian Vo rangkaian opamp non inverting amplifier diumpankan ke R20 dan diteruskan ke rangkaian detektor dan tegangan yang terbaca di kaki non inverting sebesar 0 mV sedangkan di kaki inverting tegangan yang terbaca sebesar +1000 mV. Kemudian dengan menggunakan rumus Detektor yaitu ED= tegangan di kaki non inverting-tegangan di kaki inverting di kali Aol, sehingga hasilnya ED=8,29-(+1000) dikali Aol yang sangat besar dan didapatkan tegangan output yang terbaca sebesar +15V. Kemudian dari Vo rangkaian detektor diumpankan ke resistor R19 dan diteruskan ke rangkaian Fixed Bias, dan tegangan yang terbaca di kaki base transistor Q4 sebesar 0,91V. Seperti yang kita ketahui bahwa tegangan tersebut belum cukup untuk mengaktifkan transistor Q4 dan menyebabkan adanya arus yang mengalir dari power supply +12V kemudian diteruskan ke relay, ke kaki collector dan kaki emitor dan diteruskan ke ground. Dengan adanya arus yang mengalir maka switch relay masih berada di sebelah kiri dan rangkaian membentuk loop dan LED hidup dan pompa air mati.
C. Prinsip Kerja Sensor LM35
Saat belum memilih air panas, maka LM 35 aka bersuhu di bawah 80℃ yaitu 78℃ dan output yang keluar dari kaki vout LM35 diteruskan ke R13 dan masuk ke ke kaki non inverting, sehingga tegangan yang terbaca sebesar +828mV sedangkan di kaki inverting terbaca sebesar +833mV. Kemudian dengan menggunakan rumus opamp detektor yaitu ED=(Vnon inverting - V inverting).Aol yang sangat besar dan didapatkan hasil tegangan output yang terbaca sebesar -11,9 V dan merupakan -Vsaturasi. Kemudian dari Vo rangkaian detektor diumpankan ke resistor R27 dan arus yang terbaca di kaki Gate Transistor Q1 yaitu sebesar -11,9 V. Seperti yang kita ketahui, bahwa tegangan tersebut belum cukup untuk mengaktifkan transistor Q1 dan menyebabkan tidak adanya arus yang mengalir dari power supply +12V ke relay, ke kaki drain dan ke kaki source terus ke ground. Dengan tidak adanya arus yang mengalir, maka switch relay masih berada di sebelah kanan dan rangkaian tidak membentuk loop dan Oven mati dan pompa air juga tidak mengeluarkan air panas .
Saat memilih air panas, maka sensor LM 35 akan aktif pada suhu 80℃ dan output yang keluar dari kaki vout transistor akan diteruskan ke resistor R3 dan diperkecil arusnya. Kemudian diteruskan ke kaki non inverting, sehingga tegangan yang terbaca adalah +849mV sedangkan di kaki inverting tegangan yang terbaca sebesar +833mV. Kemudian dengan menggunakan rumus opamp detektor yaitu ED= (Vnon inverting- Vinverting). Aol yang sangat besar, didaptkan tegangan output yang terbaca sebesar +11 V. Kemudian, dari Vo rangkaian detektor diumpankan ke Resistor R27 dan diperkecil arus dan diteruskan ke kaki Gate Transistor Q1. Sehingga tegangan yang terbaca adala +11 V. Seperti yang sudah kita ketahui bahwa tegangan tersebut sudah cukup untuk mengaktifkan transistor Q1 dan menyebabkan adanya arus yang mengalir dari power supply +12V ke relay, ke kaki drain, ke kaki source, dan kemudian diteruskan ke ground. Dengan adanya arus yang mengalir, maka switch relay akan berpindah ke kiri dan menghidupkan oven dan pompa air mulai mengeluarkan air panas.
D. Prinsip Kerja NTC
Saat belum memilih air dingin, maka NTC akan bersuhu di bawah 3℃ dan output yang keluar dari kaki NTC yang diteruskan ke resistor R13 dan diatur resistansinya di pot hg rv5, sehingga tegangan yang terbaca di kaki non inverting sebesar +440mV. sedangkan di kaki inverting tegangan yang terbaca sebesar +650mV. Kemudian dengan menggunakan rumus opamp detektor yaitu ED=(Vnon inverting - V inverting).Aol yang sangat besar dan didapatkan hasil tegangan output yang terbaca sebesar -12 V dan merupakan -Vsaturasi. Kemudian dari Vo rangkaian detektor diumpankan ke resistor R10 dan arus yang terbaca di kaki Gate Transistor Q3 yaitu sebesar -12 V. Seperti yang kita ketahui, bahwa tegangan tersebut belum cukup untuk mengaktifkan transistor Q3 dan menyebabkan tidak adanya arus yang mengalir dari power supply +12V ke relay, ke kaki drain dan ke kaki source terus ke ground. Dengan tidak adanya arus yang mengalir, maka switch relay masih berada di sebelah kanan dan rangkaian tidak membentuk loop dan LED mati dan pompa air juga tidak mengeluarkan air dingin.
Saat memilih air dingin, maka NTC akan bersuhu 3℃ dan output yang keluar dari kaki NTC yang diteruskan ke resistor R13 dan diatur resistansinya di pot hg rv5, sehingga tegangan yang terbaca di kaki non inverting sebesar +660mV. sedangkan di kaki inverting tegangan yang terbaca sebesar +650mV. Kemudian dengan menggunakan rumus opamp detektor yaitu ED=(Vnon inverting - V inverting).Aol yang sangat besar dan didapatkan hasil tegangan output yang terbaca sebesar +11 V dan merupakan -Vsaturasi. Kemudian dari Vo rangkaian detektor diumpankan ke resistor R10 dan arus yang terbaca di kaki Gate Transistor Q3 yaitu sebesar +11 V. Seperti yang kita ketahui, bahwa tegangan tersebut cukup untuk mengaktifkan transistor Q3 dan menyebabkan adanya arus yang mengalir dari power supply +12V ke relay, ke kaki drain dan ke kaki source terus ke ground. Dengan adanya arus yang mengalir, maka switch relay masih berada di sebelah kanan dan rangkaian membentuk loop dan LED hidup dan pompa air juga mengeluarkan air dingin.
5. Video
Berikut video simulasi rangkaian
Link: Klik disini
6. Download
Download Rangkaian Klik Disini
Download Video klik disini
Download Data Sheet Resistor 220 klik disini
Download Data Sheet Resistor 10k klik disini
Download Data Sheet Transistor NPN BC547 klik disini
Download Datasheet 2N7000 klik disini
Download Data Sheet LM358 Klik Disini
Download Data Sheet Relay 12V klik disini
Download Data Sheet Buzzer klik disini
Download Datasheet LED klik disini
Download Data Sheet Motor DC klik disini
Download Data Sheet LM35 klik disini
Download Data Sheet NTC klik disini
Download Data Sheet Water Sensor klik disini
Download Data Sheet Sensor Infrared klik disini
Download File Library Water Sensor klik disini
Download File Library Sensor Infrared klik Disini
DISPENSER OTOMATIS
1. Tujuan [Kembali]
- Mengetahui dan memahami aplikasi rangkaian penguat non inverting mengguanakan op-amp pada sebuah rangkaian
- Memahami dan mengetahui prinsip kerja dispenser otomatis
- Mampu mengerti dam mebuat rangkaian pada dispenser otomatis
- Baterai
Baterai adalah perangkat yang terdiri dari satu atau lebih sel elektrokimia dengan koneksi eksternal yang digunakan untuk memberi daya pada perangkat listrik (sumber energi listrik). - Resistor
- Sensor suhu Lm35
digunakan untuk mendeteksi suhu ruangan dengan output sebesar 10mV/Celcius - Potensiometer
Potensiometer adalah resistor yang resistansinya dapat diatur sesuai kebutuhan, biasa desebut sebagai tahanan geser. - Operational Amplifier LM358
LM358 adalah rangkaian terintegrasi penguat operasional ganda berdaya rendah
Resistor berfungsi untuk menghambat serta mengatur arus listrik dalam rangkaian
6. Transistor NPN
9. LED
LED berfungsi sebagai indikator air telah penuh dan suhu telah sesuai.
10. Sensor Infrared
Berfungsi untuk mendeteksi benda yang berada didekatnya.
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung arus (switching), stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal.
7. Relay
Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch).
8. Dioda
Dioda fungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah tetapi menghambat arus listrik dari arah sebaliknya.
LED berfungsi sebagai indikator air telah penuh dan suhu telah sesuai.
10. Sensor Infrared
Berfungsi untuk mendeteksi benda yang berada didekatnya.
11. Saklar
Berfungsi sebagai switch dalam rangkaian.
12. Push button
Berfungsi sebagai pemutus dan penyambung arus listrik dalam rangkaian.
13. Ground
Ground berfungsi sebagai penghantar arus listrik langsung ke bumi atau tanah.
Berfungsi sebagai penghitung suhu sehingga mempengaruhi resistansinya.
Berfungsi sebagai indikator yang hidup jika air pada galon habis.
17. Sensor air
perangkat water level yang sanggup mengukur level air, tekanan mutlak, tekanan barometrik, suhu dan ketinggan air bersama akurasi tinggi
3 Dasar Teori [Kembali] Selain digunakan sebagai penguat, transistor biasanya juga dapat digunakan sebagai saklar dalam rangkaian elektronika. Jika ada arus yang cukup besar di kaki basis, transistor akan mencapai titik jenuh. Pada titik jenuh ini transistor mengalirkan arus secara maksimum dari kolektor ke emitor sehingga transistor seolah-olah short pada hubungan kolektor-emitor. Jika arus base sangat kecil maka kolektor dan emitor bagaikan saklar yang terbuka. Pada kondisi ini transistor dalam keadaan cut off sehingga tidak ada arus dari kolektor ke emitor.
Sistem sensor infra merah pada dasarnya menggunakan infra merah sebagai media untuk komunikasi data antara receiver dan transmitter. Sistem akan bekerja jika sinar infra merah yang dipancarkan terhalang oleh suatu benda yang mengakibatkan sinar infra merah tersebut tidak dapat terdeteksi oleh penerima.
b. Sensor inframerah/Infra red (IR)
detektor atau sensor infra merah adalah komponen elektronika yang dapat mengidentifikasi cahaya infra merah (infra red, IR). Sensor infra merah atau detektor infra merah saat ini ada yang dibuat khusus dalam satu modul dan dinamakan sebagai IR Detector Photomodules. IR Detector Photomodules merupakan sebuah chip detektor inframerah digital yang di dalamnya terdapat fotodiode dan penguat (amplifier).
Sistem sensor infra merah pada dasarnya menggunakan infra merah sebagai media untuk komunikasi data antara receiver dan transmitter. Sistem akan bekerja jika sinar infra merah yang dipancarkan terhalang oleh suatu benda yang mengakibatkan sinar infra merah tersebut tidak dapat terdeteksi oleh penerima.
c. NTC
Thermistor adalah salah satu jenis Resistor yang nilai resistansi atau nilai hambatannya dipengaruhi oleh Suhu (Temperature). Thermistor merupakan singkatan dari “Thermal Resistor” yang artinya adalah Tahanan (Resistor) yang berkaitan dengan Panas (Thermal). Thermistor terdiri dari 2 jenis, yaitu Thermistor NTC (Negative Temperature Coefficient) dan Thermistor PTC (Positive Temperature Coefficient).
Contoh perubahaan Nilai Resistansi Thermistor NTC saat terjadinya perubahan suhu disekitarnya (dikutip dari Data Sheet salah satu Produsen Thermistor MURATA Part No. NXFT15XH103), Thermistor NTC tersebut bernilai 10kΩ pada suhu ruangan (25°C), tetapi akan berubah seiring perubahan suhu disekitarnya. Pada -40°C nilai resistansinya akan menjadi 197.388kΩ, saat kondisi suhu di 0°C nilai resistansi NTC akan menurun menjadi 27.445kΩ, pada suhu 100°C akan menjadi 0.976kΩ dan pada suhu 125°C akan menurun menjadi 0.532kΩ. Jika digambarkan, maka Karakteristik Thermistor NTC tersebut adalah seperti dibawah ini :
d. LM35
Prinsip kerja LM35 yaitu suhu lingkungan di deteksi menggunakan bagian IC yang peka terhadap suhu. Suhu lingkungan akan ini diubah menjadi tegangan listrik oleh rangkaian dalam IC, dimana perubahan suhu berbanding lurus dengan perubahan tegangan outputnya,
Rangkaian untuk penguat non-inverting adalah seperti yang ditunjukkan gambar (3).
Penguat tersebut dinamakan penguat non-inverting karena masukan dari penguat tersebut adalah masukan non-inverting dari Op Amp. Tidak seperti penguat inverting, sinyal keluaran penguat jenis ini sefasa dengan sinyal masukannya. Seperti pada rangkaian penguat inverting syarat ideal sebuah penguat adalah tegangan masukan sama dengan 0 dan impedansi masukan tak terhingga. sehingga dari rangkaian tersebut dapat diperoleh rumus penguat adalah sebagai berikut :
Substitusi persamaan (5) dan (6) ke persamaan (1) sehingga diperoleh
Rangkaian penguat inverting maupun non-inverting biasanya menggunakan IC Op-Amp 741.
5. Video
Download File HTML klik disini
Download Rangkaian Klik Disini
Download Video klik disini
Download Data Sheet Resistor 220 klik disini
Download Data Sheet Resistor 10k klik disini
Download Data Sheet Transistor NPN BC547 klik disini
Download Datasheet 2N7000 klik disini
Download Data Sheet LM358 Klik Disini
Download Data Sheet Relay 12V klik disini
Download Data Sheet Buzzer klik disini
Download Datasheet LED klik disini
Download Data Sheet Motor DC klik disini
Download Data Sheet LM35 klik disini
Download Data Sheet NTC klik disini
Download Data Sheet Water Sensor klik disini
Download Data Sheet Sensor Infrared klik disini
Download File Library Water Sensor klik disini
Download File Library Sensor Infrared klik Disini
e. sensor air (Water sensor)
Water level merupakan sensor yang berfungsi untuk mendeteksi ketinggian air dengan output analog kemudian diolah menggunakan mikrokontroler. Cara kerja sensor ini adalah pembacaan resistansi yang dihasilkan air yang mengenai garis lempengan pada sensor. Semakin banyak air yang mengenai lempengan tersebut, maka nilai resistansinya akan semakin kecil dan sebaliknya.
Gambar Rangkaian
Prinsip kerja
A. Prinsip Kerja Sensor Infrared
Saat logic state berlogika 0, artinya sensor Infrared belum mendeteksi adanya gelas kosong, .Kemudian tegangan yang dikeluarkan di kaki Vout sebesar 0 V, Kemudian diteruskan ke rangkaian op-amp non inverting amplifier dan menggunakan rumus Vo = (R7/R25+1).Vin, Vo = (20k/10k + 1).0 sehingga tegangan yang keluar dari Vo sebesar 0 volt. Kemudian diumpankan ke R5 dan diteruskan ke rangkaian detektor dan tegangan yang terbaca di kaki non inverting sebesar 0 mV sedangkan di kaki inverting tegangan yang terbaca sebesar +925 mV. Kemudian dengan menggunakan rumus Detektor yaitu ED= tegangan di kaki non inverting-tegangan di kaki inverting di kali Aol, sehingga hasilnya ED=0-(+925) dikali Aol yang sangat besar dan didapatkan tegangan output yang terbaca sebesar -15V. Kemudian dari Vo rangkaian detektor diumpankan ke resistor R4 dan diteruskan ke rangkaian Fixed Bias , dan tegangan yang terbaca di kaki base transistor Q2 sebesar -1,01V. Seperti yang kita ketahui bahwa tegangan tersebut belum cukup untuk mengaktifkan transistor Q2 dan menyebabkan tidak adanya arus yang mengalir dari power supply +12V kemudian diteruskan ke relay, ke kaki collector dan kaki emitor dan diteruskan ke ground. Dengan tidak adanya arus yang mengalir maka switch relay masih berada di sebelah kanan dan rangkaian tidak membentuk loop dan buzzer dan pompa air pun off.
Saat logic state berlogika 1, artinya sensor Infrared mendeteksi adanya gelas kosong, .Kemudian tegangan yang dikeluarkan di kaki Vout sebesar 5 V, Kemudian diteruskan ke rangkaian op-amp non inverting amplifier dan menggunakan rumus Vo = (R7/R25+1).Vin, Vo = (20k/10k+ 1).5 sehimgga tegangan yang keluar dari Vo sebesar 15 volt. Kemudian diumpankan ke R5 dan diteruskan ke rangkaian detektor dan tegangan yang terbaca di kaki non inverting sebesar 15V sedangkan di kaki inverting tegangan yang terbaca sebesar +925 mV. Kemudian dengan menggunakan rumus Detektor non inverting yaitu ED= tegangan di kaki non inverting-tegangan di kaki inverting di kali Aol, sehingga hasilnya ED=15-(+0,925) dikali Aol yang sangat besar dan didapatkan tegangan output yang terbaca sebesar +15V.
Kemudian dari Vo rangkaian detektor diumpankan ke resistor R4 dan diteruskan ke rangkaian Fixed Bias, dan tegangan yang terbaca di kaki base transistor Q2 sebesar 0,98V. Seperti yang kita ketahui bahwa tegangan tersebut sudah cukup untuk mengaktifkan transistor Q2 dan menyebabkan adanya arus yang mengalir dari power supply +12V kemudian diteruskan ke relay, ke kaki collector dan kaki emitor dan diteruskan ke ground. Dengan adanya arus yang mengalir maka switch relay masih berada di sebelah kiri dan rangkaian membentuk loop dan buzzer dan pompa air pun on.
B. Prinsip Kerja Sensor Water
Saat sensor water belum mendeteksi adanya air yang penuh di gelas, maka tegangan yang keluar di kaki s sensor water yang diteruskan ke induktor L1 dan kapasitor C1 dan tegangan yang terbaca sebesar 0 V .Kemudian diteruskan ke R16 dan tegangan inputnya juga terbaca 0 V. Kemudian arus diteruskan rangkaian op-amp non inverting amplifier dan menggunakan rumus Vo = (R21/R22+1).Vin, Vo = (20k/10k + 1).0 sehingga tegangan yang keluar dari Vo sebesar 0 volt. Kemudian Vo rangkaian opamp non inverting amplifier diumpankan ke R20 dan diteruskan ke rangkaian detektor dan tegangan yang terbaca di kaki non inverting sebesar 0 mV sedangkan di kaki inverting tegangan yang terbaca sebesar +1000 mV. Kemudian dengan menggunakan rumus Detektor yaitu ED= tegangan di kaki non inverting-tegangan di kaki inverting di kali Aol, sehingga hasilnya ED=0-(+1000) dikali Aol yang sangat besar dan didapatkan tegangan output yang terbaca sebesar -15V. Kemudian dari Vo rangkaian detektor diumpankan ke resistor R19 dan diteruskan ke rangkaian Fixed Bias, dan tegangan yang terbaca di kaki base transistor Q3 sebesar -14,4V. Seperti yang kita ketahui bahwa tegangan tersebut belum cukup untuk mengaktifkan transistor Q2 dan menyebabkan tidak adanya arus yang mengalir dari power supply +12V kemudian diteruskan ke relay, ke kaki collector dan kaki emitor dan diteruskan ke ground. Dengan tidak adanya arus yang mengalir maka switch relay masih berada di sebelah kanan dan rangkaian tidak membentuk loop dan LED mati dan pompa air masih hidup.
Saat sensor water mendeteksi adanya air yang penuh di gelas, maka tegangan yang keluar di kaki s sensor water yang diteruskan ke induktor L1 dan kapasitor C1 dan tegangan yang terbaca sebesar 2,77 V .Kemudian diteruskan ke R16 dan tegangan inputnya juga terbaca 2,77 V. Kemudian arus diteruskan rangkaian op-amp non inverting amplifier dan menggunakan rumus Vo = (R21/R22+1).Vin, Vo = (20k/10k + 1).2,77 sehingga tegangan yang keluar dari Vo sebesar 8,29 volt. Kemudian Vo rangkaian opamp non inverting amplifier diumpankan ke R20 dan diteruskan ke rangkaian detektor dan tegangan yang terbaca di kaki non inverting sebesar 0 mV sedangkan di kaki inverting tegangan yang terbaca sebesar +1000 mV. Kemudian dengan menggunakan rumus Detektor yaitu ED= tegangan di kaki non inverting-tegangan di kaki inverting di kali Aol, sehingga hasilnya ED=8,29-(+1000) dikali Aol yang sangat besar dan didapatkan tegangan output yang terbaca sebesar +15V. Kemudian dari Vo rangkaian detektor diumpankan ke resistor R19 dan diteruskan ke rangkaian Fixed Bias, dan tegangan yang terbaca di kaki base transistor Q4 sebesar 0,91V. Seperti yang kita ketahui bahwa tegangan tersebut belum cukup untuk mengaktifkan transistor Q4 dan menyebabkan adanya arus yang mengalir dari power supply +12V kemudian diteruskan ke relay, ke kaki collector dan kaki emitor dan diteruskan ke ground. Dengan adanya arus yang mengalir maka switch relay masih berada di sebelah kiri dan rangkaian membentuk loop dan LED hidup dan pompa air mati.
C. Prinsip Kerja Sensor LM35
Saat belum memilih air panas, maka LM 35 aka bersuhu di bawah 80℃ yaitu 78℃ dan output yang keluar dari kaki vout LM35 diteruskan ke R13 dan masuk ke ke kaki non inverting, sehingga tegangan yang terbaca sebesar +828mV sedangkan di kaki inverting terbaca sebesar +833mV. Kemudian dengan menggunakan rumus opamp detektor yaitu ED=(Vnon inverting - V inverting).Aol yang sangat besar dan didapatkan hasil tegangan output yang terbaca sebesar -11,9 V dan merupakan -Vsaturasi. Kemudian dari Vo rangkaian detektor diumpankan ke resistor R27 dan arus yang terbaca di kaki Gate Transistor Q1 yaitu sebesar -11,9 V. Seperti yang kita ketahui, bahwa tegangan tersebut belum cukup untuk mengaktifkan transistor Q1 dan menyebabkan tidak adanya arus yang mengalir dari power supply +12V ke relay, ke kaki drain dan ke kaki source terus ke ground. Dengan tidak adanya arus yang mengalir, maka switch relay masih berada di sebelah kanan dan rangkaian tidak membentuk loop dan Oven mati dan pompa air juga tidak mengeluarkan air panas .
Saat memilih air panas, maka sensor LM 35 akan aktif pada suhu 80℃ dan output yang keluar dari kaki vout transistor akan diteruskan ke resistor R3 dan diperkecil arusnya. Kemudian diteruskan ke kaki non inverting, sehingga tegangan yang terbaca adalah +849mV sedangkan di kaki inverting tegangan yang terbaca sebesar +833mV. Kemudian dengan menggunakan rumus opamp detektor yaitu ED= (Vnon inverting- Vinverting). Aol yang sangat besar, didaptkan tegangan output yang terbaca sebesar +11 V. Kemudian, dari Vo rangkaian detektor diumpankan ke Resistor R27 dan diperkecil arus dan diteruskan ke kaki Gate Transistor Q1. Sehingga tegangan yang terbaca adala +11 V. Seperti yang sudah kita ketahui bahwa tegangan tersebut sudah cukup untuk mengaktifkan transistor Q1 dan menyebabkan adanya arus yang mengalir dari power supply +12V ke relay, ke kaki drain, ke kaki source, dan kemudian diteruskan ke ground. Dengan adanya arus yang mengalir, maka switch relay akan berpindah ke kiri dan menghidupkan oven dan pompa air mulai mengeluarkan air panas.
D. Prinsip Kerja NTC
Saat belum memilih air dingin, maka NTC akan bersuhu di bawah 3℃ dan output yang keluar dari kaki NTC yang diteruskan ke resistor R13 dan diatur resistansinya di pot hg rv5, sehingga tegangan yang terbaca di kaki non inverting sebesar +440mV. sedangkan di kaki inverting tegangan yang terbaca sebesar +650mV. Kemudian dengan menggunakan rumus opamp detektor yaitu ED=(Vnon inverting - V inverting).Aol yang sangat besar dan didapatkan hasil tegangan output yang terbaca sebesar -12 V dan merupakan -Vsaturasi. Kemudian dari Vo rangkaian detektor diumpankan ke resistor R10 dan arus yang terbaca di kaki Gate Transistor Q3 yaitu sebesar -12 V. Seperti yang kita ketahui, bahwa tegangan tersebut belum cukup untuk mengaktifkan transistor Q3 dan menyebabkan tidak adanya arus yang mengalir dari power supply +12V ke relay, ke kaki drain dan ke kaki source terus ke ground. Dengan tidak adanya arus yang mengalir, maka switch relay masih berada di sebelah kanan dan rangkaian tidak membentuk loop dan LED mati dan pompa air juga tidak mengeluarkan air dingin.
Saat memilih air dingin, maka NTC akan bersuhu 3℃ dan output yang keluar dari kaki NTC yang diteruskan ke resistor R13 dan diatur resistansinya di pot hg rv5, sehingga tegangan yang terbaca di kaki non inverting sebesar +660mV. sedangkan di kaki inverting tegangan yang terbaca sebesar +650mV. Kemudian dengan menggunakan rumus opamp detektor yaitu ED=(Vnon inverting - V inverting).Aol yang sangat besar dan didapatkan hasil tegangan output yang terbaca sebesar +11 V dan merupakan -Vsaturasi. Kemudian dari Vo rangkaian detektor diumpankan ke resistor R10 dan arus yang terbaca di kaki Gate Transistor Q3 yaitu sebesar +11 V. Seperti yang kita ketahui, bahwa tegangan tersebut cukup untuk mengaktifkan transistor Q3 dan menyebabkan adanya arus yang mengalir dari power supply +12V ke relay, ke kaki drain dan ke kaki source terus ke ground. Dengan adanya arus yang mengalir, maka switch relay masih berada di sebelah kanan dan rangkaian membentuk loop dan LED hidup dan pompa air juga mengeluarkan air dingin.
5. Video
Berikut video simulasi rangkaian
Link: Klik disini
6. Download
Download Rangkaian Klik Disini
Download Video klik disini
Download Data Sheet Resistor 220 klik disini
Download Data Sheet Resistor 10k klik disini
Download Data Sheet Transistor NPN BC547 klik disini
Download Datasheet 2N7000 klik disini
Download Data Sheet LM358 Klik Disini
Download Data Sheet Relay 12V klik disini
Download Data Sheet Buzzer klik disini
Download Datasheet LED klik disini
Download Data Sheet Motor DC klik disini
Download Data Sheet LM35 klik disini
Download Data Sheet NTC klik disini
Download Data Sheet Water Sensor klik disini
Download Data Sheet Sensor Infrared klik disini
Download File Library Water Sensor klik disini
Download File Library Sensor Infrared klik Disini
Komentar
Posting Komentar